Demam Tifoid pada Anak

Demam Tifoid 

Salmonella typhi adalah penyebab penyakit infeksi tifoid, yang oleh orang awam disebut atau lebih dikenal sebagai typus.

Diawali dengan demam berkepanjangan yang mungkin saja melebihi tujuh hari dan keluhan di sekitar pencernaan seperti sering buang air besar atau sulit buang air besar (konstipasi), kembung dan pusing, penyakit ini dapat menjangkiti siapa saja termasuk anak-anak.


Demam tifoid pada anak biasanya disertai juga dengan gelisah disaat tidur di malam hari dan mengigau, ini terjadi karena suhu tubuh yang terlampau panas (diatas 38-40 derajat) sementara di siang hari mereka (anak-anak) tampak bugar saja.

Gejala lain yang harus segera Anda waspai adalah lidah kotor atau berwarna putih di sebagian besar permukaan dan terlihat merah di bagian tepinya.

Perasaan tidak nyaman saat makan dan minum seperti kasat atau pahit dan keinginan untuk mengonsumsi makanan-makanan yang banyak mengandung cabai atau saus serta yang tersasa kecut juga bisa jadi merupakan ciri-ciri infeksi ini sedang terjadi di tubuh buah hati anda.

Demam tifoid pada anak hampir mirip dengan tanda-tanda influenza atau DBD (Demam Berdarah Dengue), buruknya tyfoid merupakan infeksi yang juga menyerang kesadaran penderitanya, bahkan pada level lanjutan dapat menyebabkan komplikasi pneumonia, radang usus, hingga meningitis (radang selaput otak).

Sehingga Anda harus cepat tanggap untuk segera mencari pertolongan. Banyaklah memberikan minuman yang memiliki kadar elektrolit agar dapat menjaga kestabilan cairan tubuh, istirahat berkualitas, hindari aktivitas-aktivitas yang membuat anak kelelahan secara fisik.

Pemberian obat penurun demam sebaiknya dilakukan secara teratur sesuai anjuran dokter terutama di minggu pertama, karena demam ini datang dan pergi(naik turun),pada banyak kasus para orang tua sering mengira demam tidak akan datang kembali, lalu menjadi panik ketika tiba-tiba menyerang dengan suhu yang cukup tinggi.

Pemberian infus dan antibiotik sangat membantu menurunkan demam tifoid pada anak dengan lebih cepat (tetapi tentu ini harus dilakukan oleh seorang tenaga ahli), jagalah menu makanan yang harus dikonsumsi si penderita yaitu dengan tetap memberikan makanan bergizi, pilih yang bertekstur lebih lembut dan perbanyak buah buahan.

Lakukan beberapa cara sederhana untuk memutuskan kemungkinan terjadinya penularan dengan memerhatikan kebersihan tangan, basuh dengan sabun setiap kali habis melakukan atau hendak mengonsumsi sesuatu, masaklah air yang akan diminum hingga matang 100 derajat celsius dan jangan membiasakan menyimpan makanan terlalu lama.

Lalu berikan vaksinasi kepada si kecil untuk menambah kekebalan tubuhnya terhadap penyakit ini.


Comments

Popular posts from this blog

Tips Menciptakan “Healthy Eat” Pada Anak

Manfaat Mainan Skuter

Menanamkan Kebiasaan Baik