Hipersensitif Saluran Cerna pada Bayi

Apa itu Hipersensitif Saluran Cerna?

Hipersensitif saluran cerna adalah gangguang fungsional seperti gangguan pertumbuhan berat badan, sulit makan dan gangguan perkembangan yang lainnya seiring dengan gangguan pada penderita alergi, intolensi makanan, penyakit celiac dan hipersensitif saluran cerna lainnya.

Untuk mengetahui apakah bayi memiliki alergi atau tidak, kita bisa melakukan tes alergi dengan datang ke dokter terlebih dahulu.

Bagaimana Hipersensitif Saluran Cerna Bisa Terjadi?

Hipersensitif saluran cerna pada bayi akan terjadi jika anak memakan makanan yang membuat alerginya kambuh.

Saat itulah penyakit seperti panas, batuk dan pilek mudah sekali datang karena daya tahan tubuhnya yang melemah. Mekanisme produksi pertahanan tubuh paling banyak diproduksi di dalam saluran cerna.
Ketika alergi anak kambuh, saluran cerna mengalami gangguan, maka produksi daya tahan tubuh akan melemah dan hal ini akan membuat bayi cepat sakit.

Gejala Hipersensitif Saluran Cerna

Gangguan hipersensitif saluran cerna pada bayi ditandai dengan muntah atau gumoh, perut kembung, ‘cegukan’, buang angin keras dan sering, rewel atau gelisah terutama akan tampak pada malam hari, buang air besar tidak setiap hari dan intensitas dalam satu hari bayi bisa buang air besar lebig dari tiga kali.

Selain itu, hipersensitif saluran cerna pada bayi ini juga ditandai dengan air liur bayi yang berlebih, lidah atau mulut sering timbul warna putih dan bibir tampak kering.

Gangguan hipersensitif saluran cerna pada bayi juga tampak dengan timbulnya bintik kemerahan pada kulit, saluran napas grok-grok yang disertai batuk ringan hingga sesak napas. Selain itu, hidung bayi akan berbunyi ketika bersin, mata berair atau timbul kotoran pada mata salah satu sisi, pembesaran kelenjar di leher dan kepala belakang bawah.

Cara Menghindari dan Pengobatan Hipersensitif Saluran Cerna

Penanganan gangguan hipersensitif saluran cerna pada bayi mudah sakit yang disebabkan oleh alergi haruslah dilakukan secara benar, paripurna dan berkesinambungan.

Jangan memberikan obat secara terus menerus tetapi hindarkan anak dari penyebab yang bisa menimbulkan alergi tersebut.

Selain itu, jauhkan anak dari makanan yang menjadi alergi anak dan gantilah dengan makanan yang lain agar gizi anak tetap tercukupi. Jika ingin memberikan obat, sebaiknya lakukan konsultasi kepada dokter terlebih dahulu agar didapatkan penanganan yang tepat.

Comments

Popular posts from this blog

Tips Menciptakan “Healthy Eat” Pada Anak

Manfaat Mainan Skuter

Menanamkan Kebiasaan Baik